Social Items

kopi-trans-banyuwangi
Kopi suguhan di Festival Ngopi Sepuluh Ewu (Photo by Erwin)
Festival Ngopi Sepuluh Ewu yang diadakan pada akhir pekan kemaren (21/10/2017) telah mengundang banyak pengunjung. Ribuan kopi disuguhkan di sepanjang jalan utama Desa Adat Kemiren, Kecamatan Glagah Banyuwangi, Jawa Timur.

Pada festival ini, jalanan dan latar rumah di Desa Kemiren berubah menjadi ruang tamu yang menyajikan kopi serta jajanan tradisional. Antara lain pisang rebus, rengginang, keripik gadung, serabi, lopis, ketan, dan klemben (bolu kering khas Banyuwangi).

Sepanjang jalan sejauh 1 Km dari pintu masuk Desa Kemiren dihiasi dengan oncor (obor) bambu yang membuat suasana menjadi teduh.
ngopi-sepuluh-ewu-banyuwangi
Suasana guyub dan hangat pada saat acara berlangsung (Photo by Erwin)

Pengunjung pun diperkenankan untuk duduk di tempat siapa saja. Mereka disuguhkan kopi dengan bentuk cangkir dan motif yang unik dan seragam.

Si tuan rumah akan menyambut dengan senyum ramah, kemudian mengajak ngobrol ringan. Suasana guyub dan hangat pun terasa. “Sak corot dadi saduluran” (sekali seduh kita bersaudara) menjadi semboyan pada festival yang telah digelar sejak 2014.
bupati-banyuwangi
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (Photo by Erwin)

Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas "Ngopi merupakan tradisi asli yang menggambarkan keramahan dan kemurahhatian warga Using. Melalui festival kami ingin melestarikan tradisi sekaligus menjadi ikhtiar pemkab untuk menjadikan Kemiren sebagai destinasi wisata daerah. Meski Kemiren bukan penghasil kopi, namun Kemiren kami yakini adalah tempat ngopi yang nyaman bagi wisatawan".

Selain itu, Festival Ngopi Sepuluh Ewu ini juga untuk memperkenalkan potensi kopi di Banyuwangi. Bahwa di Banyuwangi per tahunnya mampu memproduksi rata-rata hampir 9.000 dengan rincian 90 persen jenis robusta dan 10 persen arabika.

Baca juga : 12 Rekomendasi Hotel di Banyuwangi

"Event ini juga mendidik masyarakat proses menyajikan kopi dengan benar mulai penyangraian sampai penyeduhannya agar didapatkan cita rasa kopi yang tepat," kata Anas.

kopi-tradisional-banyuwangi
Menumbuk kopi secara tradisional (Photo by Erwin)

Desa Kemiren merupakan target untuk menjadi destinasi wisata kopi. Di tempat ini nanti para wisatawan yang datang dapat menjajal kopi dengan cara yang berbeda. Duduk di rumah penduduk warga suku asli Using Banyuwangi dan berbagi cerita dengan tuan rumahnya.

Jika Anda penasaran seperti apa? Ingin merasakan juga asiknya ngopi dengan suasanya yang berbeda, silahkan datang ke Desa Kemiren yang tidak jauh dari daerah Banyuwangi kota.

kopi-tradisional-banyuwangi
Menumbuk kopi secara tradisional (Photo by Erwin)





Kenalkan Kopi Banyuwangi lewat Festival Ngopi Sepuluh Ewu

kopi-trans-banyuwangi
Kopi suguhan di Festival Ngopi Sepuluh Ewu (Photo by Erwin)
Festival Ngopi Sepuluh Ewu yang diadakan pada akhir pekan kemaren (21/10/2017) telah mengundang banyak pengunjung. Ribuan kopi disuguhkan di sepanjang jalan utama Desa Adat Kemiren, Kecamatan Glagah Banyuwangi, Jawa Timur.

Pada festival ini, jalanan dan latar rumah di Desa Kemiren berubah menjadi ruang tamu yang menyajikan kopi serta jajanan tradisional. Antara lain pisang rebus, rengginang, keripik gadung, serabi, lopis, ketan, dan klemben (bolu kering khas Banyuwangi).

Sepanjang jalan sejauh 1 Km dari pintu masuk Desa Kemiren dihiasi dengan oncor (obor) bambu yang membuat suasana menjadi teduh.
ngopi-sepuluh-ewu-banyuwangi
Suasana guyub dan hangat pada saat acara berlangsung (Photo by Erwin)

Pengunjung pun diperkenankan untuk duduk di tempat siapa saja. Mereka disuguhkan kopi dengan bentuk cangkir dan motif yang unik dan seragam.

Si tuan rumah akan menyambut dengan senyum ramah, kemudian mengajak ngobrol ringan. Suasana guyub dan hangat pun terasa. “Sak corot dadi saduluran” (sekali seduh kita bersaudara) menjadi semboyan pada festival yang telah digelar sejak 2014.
bupati-banyuwangi
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (Photo by Erwin)

Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas "Ngopi merupakan tradisi asli yang menggambarkan keramahan dan kemurahhatian warga Using. Melalui festival kami ingin melestarikan tradisi sekaligus menjadi ikhtiar pemkab untuk menjadikan Kemiren sebagai destinasi wisata daerah. Meski Kemiren bukan penghasil kopi, namun Kemiren kami yakini adalah tempat ngopi yang nyaman bagi wisatawan".

Selain itu, Festival Ngopi Sepuluh Ewu ini juga untuk memperkenalkan potensi kopi di Banyuwangi. Bahwa di Banyuwangi per tahunnya mampu memproduksi rata-rata hampir 9.000 dengan rincian 90 persen jenis robusta dan 10 persen arabika.

Baca juga : 12 Rekomendasi Hotel di Banyuwangi

"Event ini juga mendidik masyarakat proses menyajikan kopi dengan benar mulai penyangraian sampai penyeduhannya agar didapatkan cita rasa kopi yang tepat," kata Anas.

kopi-tradisional-banyuwangi
Menumbuk kopi secara tradisional (Photo by Erwin)

Desa Kemiren merupakan target untuk menjadi destinasi wisata kopi. Di tempat ini nanti para wisatawan yang datang dapat menjajal kopi dengan cara yang berbeda. Duduk di rumah penduduk warga suku asli Using Banyuwangi dan berbagi cerita dengan tuan rumahnya.

Jika Anda penasaran seperti apa? Ingin merasakan juga asiknya ngopi dengan suasanya yang berbeda, silahkan datang ke Desa Kemiren yang tidak jauh dari daerah Banyuwangi kota.

kopi-tradisional-banyuwangi
Menumbuk kopi secara tradisional (Photo by Erwin)





No comments